Nahdlatul Ulama dan Pondok pesantren itu bagaikan dua sisi mata uang yang
sulit dipisahkan. Apabila menyebut NU kita mesti ingat pondok pesantren dan
sebaliknya. Mengapa demikian? Karena yang mendirikan Nahdlatul
Ulama adalah para ulama pondok pesantren. Mereka memiliki kesamaan wawasan,
pandangan, sikap, perilaku dan tata cara pemahaman serta pengamalan ajaran
Islam menurut faham ahlussunnah wal jama’ah. Ibarat sebuah kerangjang,
kelahiran Nahdlatul Ulama pondok pesantren. Karena itu wajar jika dikatakan
bahwa Nahdlatul Ulama itu adalah organisasinya masyarakat pesantren.
Sebagai pusat pondasi pemahaman ASWAJA maka jelas Pondok Pesantren DARUSSALAM selalu Memotivasi serta Mendorong para santrinya untuk slalu mempelajari serta memahami dari berbagai ilmu agama, khususnya tentang faham Ahlus Sunnah Wal Jama'ah.
Pendidikan awal bagi kader penerus Nahdlatul Ulama adalah pemahaman dasar tentang ASWAJA, dengan begitu perlu adanya wadah sebagaimana pada struktural NU yaitu Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama' dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama'.
Pada tanggal 19 Januari 2017 tepatnya hari kamis pada jam 14.00 WIB Bertempat di Lab. Agama & di Lab. IPA Pondok Pesantren Darussalam Dungmas telah dilaksanakan Pelantikan Pimpinan Komisariat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama' dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama' Madrasah Aliyah Darussalam, yang di lantik langsung oleh Ketua PC IPNU-IPPNU Bojonegoro, dengan tempat yang berbeda.
Pelantikan PK IPNU IPPNU ini adalah yang pertama kalinya, sebelumnya PK IPNU IPPNU MA Darussalam sudah ada, hanya saja cuma sebatas nama, belum pernah di resmikan secara langsung atau belum pernah mengajukan Surat Pengesahan (SP) kepada PC IPNU IPPNU Bojonegoro. tidak hanya itu, pelantikan juga di rangkai dengan Pelatihan Leadership, Administrasi & Ke NU an sebagai modal awal para pengurus PK IPNU IPPNU untuk melangsungkan kegiatan/progam PK IPNU IPPNU ke depan.